Si Cecep dan Si Mumut
Di sebuah hutan hiduplah suatu semut yang bernama Cecep. Si Cecep merupakan salah satu semut terkecil di koloninya. Sedangkan ia memiliki teman yang benama Mumut, yang merupakan salah satu semut yang berbadan besar. Karena badannya Cecep yang sangat kecil ia sering saja diejek oleh Mumut.
Suatu hari Ratu Semut memerintahkan semuanya untuk mempersiapkan makanan untuk musim dingin nanti. Mumut selalu membawa pulang makanan yang banyak sekali, Bahkan yang lebih berat dan lebih besar dari badannya. Sedangkan si Cecep hanya bisa membawa makanan sebisanya. Si Mumut menghampiri Cecep yang sedang bekerja dan berkata: “Hai Cecep, pasti kamu tidak bisa membawa makanan yang banyak sekaligus seperti aku, serahkan saja pekerjaanmu kepadaku”.
Setelah si Cecep mendengar perkataan Mumut ia berkata: “Tidak apa-apa aku bisa membantu membawa makanan, walaupun aku tidak bisa membawa banyak makanan sekaligus aku tetap bisa membantu”. “Hahaha….sebaiknya kau serahkan saja pekerjaanmu kepada orang lain, daripada badan kecilmu jatuh terkena makanan yang berat. Si Cecep merasa sedih karena telah diremehkan oleh Mumut. Walaupun itu dia tetap saja ingin membantu karena dia merasa masih bisa memberi bantuan.
Pada suatu siang hari saat si Cecep dan Mumut sedang mengumpulkan makanan tiba-tiba Mumut terpeleset dan jatuh, kakinya pun terluka. “Tolong, tolong, tolong aku!” ucap Mumut. Ia berteriak dengan keras mengharap ada yang mendengar dan ingin menolongnya. Pada saat yang bersamaan Cecep mendengar teriakan Mumut, ia langsung bergegas menghampirinya. Ia menolong Mumut dengan memanggil semut-semut lain untuk membantu mengobati dan mengantarnya pulang.
Ia pun terselamatkan oleh karena bantuan Cecep. “Wah! Terimakasih Cecep, aku minta maaf karena sering mengejekmu, tanpa bantuan mu pasti aku takkan terslamatkan, ucap Mumut”. “Iya, tidak apa-apa, aku akan membantu siapa pun dengan senang hati, ucap Cecep”. “Baikhlah mulai sekarang aku akan berbuat baik dan takkan mengejek siapa pun lagi, ucap Mumut”. Setelah itu Cecep dan Mumut menjadi sahabat, mereka saling membantu satu sama lain. Pesan moralnya adalah “Kita tidak boleh merasa lebih baik daripada orang lain, harus menghargai usaha orang, kita harus membantu orang yang memerlukan bantuan siapa pun itu dan harus memaafkan satu sama lain”. (Azaria Mariasha/7A/SMPK ST Yustinus De Yacobis, Krian.)
[ngg src=”galleries” ids=”2″ display=”basic_thumbnail” thumbnail_crop=”0″]